Tembang Macapat


Tembang Macapat

Oleh soepartini, s.pd 


Daftar Isi

  1. Pengertian Tembang Macapat
  2. Struktur Tembang Macapat
  3. Sejarah Tembang Macapat
  4. Macam – Macam Tembang Macapat

Contoh Tembang Macapat

  1. Maskumambang
  2. Mijil
  3. Sinom
  4. Kinanthi
  5. Asmaradhana
  6. Gambuh
  7. Dhandhanggula
  8. Durma
  9. Pangkur
  10. Megatruh
  11. Pocung


Di sini kita ingin menjelaskan tentang pengertian dari tembang macapat, struktur tembang macapat, sejarah tembang macapat, dan contoh tembang macapat.

Sebelum kita membahas lebih lanjut alangkah baiknya kita akan lebih dahulu membahas tentang pengertian dari tembang macapat, berikut ini adalah pengertian dari tembang macapat.


1. Pengertian Tembang Macapat

Tembang macapat yaitu puisi tradisional jawa yang setiap baitnya mempunyai gatra atau baris dengan jumlah suku kata tertentu dengan memiliki akhiran bunyi yang dinamakan dengan guru lagu.

Tembang macapat berasal dari maca-pat-lagu atau maca papat-papat (membaca empat-empat ) maksud disini adalah cara membaca tiap empat suku kata. Tapi ada pendapat lain yang mengatakan kata "pat" yang merujuk pada tanda sandangan aksara jawa yang relevan dalam penembangan tembang macapat.

Tembang adalah lirik/sajak yang mempumyai irama nada sehingga dalam Bahasa Indonesia biasa disebut sebagi lagu. Salah satu tembang yang paling popular di masyarakat adalah tembang macapat. Tembang dikenal sebagai lagu tradisional di Bali dan Jawa yang irama dan ritmenya menggunakan pelog dan slendro.

Tembang macapat kalebu tembang tengahan. Aturan tembang macapat yaiku gatra pertama ditulis dengan huruf kapital (kata pertama diawali huruf kapital) baris yang ke 2 diakhiri tulisan huruf kecil (huruf kedua sampai terakhir ditulis dengan huruf kecil).


2. Struktur Tembang Macapat

Pada umumnya tembang macapat telah pecah  dengan mengandung keunikan dan karakter tersendiri, serta dalam penulisannya mempunyai aturan yang khusus.

Maksud dari aturan yang khusus itu adalah biasanya disebut patokan atau paugeran.

Dan berikut ini adalah aturan atau patokan di dalam tembang macapat yaitu sbb:

  • Guru Gatra yaitu jumlah baris dalam satu bait tembang macapat.
  • Guru Lagu yaitu jatuhnya sebuah suara diakhir setiap baris tembang macapat ditandai dengan huruf hidup atau fonem ( a,i,u,e,o).
  • Guru Wilangan yaitu merupakan jumlah suku kata dalam setiap baris tembang macapat.


3. Sejarah Tembang Macapat

Tembang macapat diperkirakan muncul pada abad XIV Masehi, tepatnya diakhir masa kepemimpinan

Kerajaan Majapahit. Dalam perkembangannya, tembang macapat kembali digunakan dan dipopulerkan oleh walisango dalam rangka penyebaran agama Islam di wilayah Jawa.

Para wali yang berjasa dalam menciptakan tembang macapat adalah Sunan Kalijaga menciptakan tembang Dhandhanggula, Sunan giri menciptakan Asmaradana dan Pocung.

Pada wilayah Bali dan Jawa Timur, macapat sudah dikenal sebelum agama islam masuk ke wilayah tersebut. Karena ada sebuah teks dari Bali yang berjudul Kidung Ranggalawe yang sudah selesai ditulis pada tahun 1334 M.


4. Macam- Macam Tembang Macapat

Dari gambaran diatas bahwa menjelaskan bahwa tembang macapat terdiri dari patokan tembang yang terdiri dari guru gatra, guru lagu, dan guru wilangan.

Tembang macapat diyakini oleh sebagian orang jawa jika tembang macapat merupakan makna manusia dalam menempuh hidupnya, proses dimana sang pencipta yang Maha Esa memberikan ruh kepada manusia hingga menceritakan ajal manusia.

Maksud kehidupan manusia hingga kematian sudah tergambarkan didalam tembang macapat dibawah ini.


5. Contoh Tembang Macapat

Jenis tembang macapat dengan contohnya akan tertera pada artikel ini. Berikut merupakan urutan dari contoh tembang macapat.

1. Maskumambang

Tembang ini menceritakan saat sijabang bayi yang masih dalam kandungan dan belum diketahui nantinya itu laki-laki atau perempuan, lahir hidup atau mati.

Watak dari maskumambang yaitu memiliki suasana sedih atau kedukaan serta suara hati yang sedang nelangsa.

2. Mijil

Tembang ini menceritakan sijabang bayi yang sudah lahir dan bisa diketahui laki-laki atau perempuan dan hidup atau mati. Tembang mijil merupakan lambang permulaan perjalanan hidup.

Watak Tembang mijil yaitu mencerminkan keterbukaan yang tepat untuk mengeluarkan nasehat, cerita-cerita serta asmara.

3. Sinom

Tembang sinom ini menceritakan pengambaran seorang manusia yang tumbuh beranjak dewasa serta telah menjadi remaja yang mulai tumbuh.

Watak bebas menuntut ilmu dengan sebaik mungkin untuk bekal kelak dimasa yang akan dating.

4. Kinanthi

Tembang macapat ini mengambarkan masa – masa yang masih butuh untuk dituntun atau diarahkan atau hidup dari seorang anak yang memerlukan tuntunan dari orang lain supaya dapat berjalan dengan baik dikehidupannya.

Watak dari tembang ini menggambarkan perasaan yang bahagia, teladan yang baik, nasehat serta kasih sayang.

5. Asmarandana

Tembang macapat ini menceritakan tentang arti kisah kasih yang berkaitan dengan perjalanan hidup manusia yang sudah pada waktunya untuk memadu jenjang kasih dengan pasangan hidupnya.

Watak sifat asmarandana adalah menggambarkan asmara, cinta kasih dan juga rasa pilu serta sedih.

6. Gambuh

Tembang ini mempunyai arti menghubungkan atau menyambungkan tentang perjalanan hidup dari seseorang yang sudah bertemu dengan pasangan hidupnya yang cocok.

Watak keramahtamahan dan tentang persahabatan.

7. Dhandhanggula

Kata dhandhanggula mempunyai arti yang manis, gambaran dari kehidupan pasangan yang baru dan sedang berbahagia Karena sudah berhasil mendapatkan apa yang mereka cita-citakan.

Watak menggambarkan dari sifat yang lebih universal atau luwes serta merasuk kedalam hati.

8. Durma

Tembang ini menceritakan arti pemberian. Jenis tembang ini mengajarkan supaya dalam hidup ini manusia harus saling memberi dan melengkapi satu sama lain hingga kehidupan bisa seimbang.

 Watak tegas, keras dan juga penuh dengan amarah yang bergejolak.

9. Pangkur

Tembang ini memiliki kata mungkur atau dapat diartikan menjadi meninggalkan. Dan disini menceritakan seseorang yang sudah siap meninggalkan segala sesuatu yang memiliki sifat duniawi dan mencoba mendekatkan diri kepada Tuhan.

Watak kuat ,gagah, perkasa,dan hati yang besar. Dan ini bisa digunakan untuk menceritakan kisah para pahlawan, perjuangan dan peperangan.

10. Megatruh

Tembang ini punya arti tentang putusnya ruh atau terpisahnya antara roh dengan tubuh.

Watak dari tembang megatruh yaitu kesedihan serta kedukaan. Tembang ini menceritakan tentang kehilangan harapan serta rasa putus asa.

11. Pocung

Tembang ini menceritakan pada saat seseorang yang telah meninggal dan sudah dibungkus atau dikafani yang diberi nama pocong sebelum akhirnya dikubur.

Jenis tembang macapat pocung biasanya digunakan untuk menceritakan berbagai nasehat. Tembang pocung ini menceritakan kebebasan serta tindakan sesuka hati yang menjadikan pocung berwatak atau dapat digunakan dikeadaan yang santai.


Penutup

Semoga dengan penjelasan mengenai tembang macapat ini mulai dari pengertian tembang macapat, struktur tembang macapat, sejarah dan contoh- contoh tembang macapat bisa menjadikan wawasan kita bertambah mengenai tembang macapat.

Dan semoga artikel ini bisa membantu untuk mengerjakan tugas Bahasa Jawa serta bisa untuk melestarikan tentang tembang macapat.


File : Lihat

0 Komentar